Newsglobal id, (Empat Lawang) – Sangat disayangkan Jembatan Gantung menjadi masalah oleh masyarakat Desa Air mayan, Kecamatan Pasma Air Keruh Kabupaten, Empat lawang, Sabtu 15/01/2022.
Pembangunan jembatan gantung sepanjang 50 meter terletak di Air hangat desa Air Mayan, terancam tidak dapat difungsikan dengan baik, pasalnya Jembatan Gantung tersebut tidak mendapat hibah Tanah yang Jelas, padahal jembatan tersebut adalah salah satu Jalan Usaha Tani yang diperlukan masyarakat, khususnya Desa Air Mayan.
Jembatan tersebut digunakan oleh masyarakat tempat penyebrangan hasil pertanian didesa Air mayan.
Hasil investigasi Awak Media, Jembatan tersebut tidak dapat dilewati oleh roda dua, dikarenakan adanya penghadangan jalan oleh masyarakat yang berinial (R), jelasnya.
Kepada Awak media mengatakan, jalan menuju jembatan tersebut benar saya tutup di karenakan yg saya hibahkan bukan jalan menuju jembatan gantung, tapi tanah tempat pengecoran tiang pilon 30 meter ke Sungai ungkap pemilik tanah kepada Awak Media.
Ironisnya dalam pembagunan dimaksud tidak melibatkan masyarakat scara keseluruhan, dan juga Proyek Jembatan tersebut tidak mempunyai Plang Merek, jelasnya.
Jadi dalam hal ini Kepala Desa Air Mayan tidak ada transparansi kepada Masyarakat, sedangkan pengalokasian Dana Desa, harus terbuka dan Transparan baik kepada Masyarakat maupun Publik, jelasnya.
Lanjutnya, jalan tersebut sengaja saya Blok, di karenakan gaji PK saya tidak di bayar, Material pasir sebanyak 20 Kibik juga tidak di bayar kepada saya, jelasnya.
Pembangunan jembata sangat disayangkan, yang Dialokasikan oleh Dana Desa tahun 2021 tahap 1 dan 2 ,tidak ada keterbukaan kepada masyarakat sama sekali, Dana yang cukup besar terkesan tidak dapat di manpaatkan,
Kepala Desa Air Mayan, Dharmawan Arsyad, saat dikonfirmasi beliau tidak ada dirumahnya, kepada pemilik lahan tanah menuju jembatan gantung tersebut, narasumber memberikan keterangan kepada awak media,
Kenapa pemblokiran jalan menuju jembatan itu lakukan.
” Saya tidak terima, selama pekerjaan jembatan itu saya ditunjuk sebagai PK nyatanya sampai saat ini gaji saya tidak saya terima/
Begitupun untuk pengangkutan matrial 20 kubik tidak dibayar kepada saya” ungkap narasumber kepada kami.
Jurnalis : Aprianto, ST