Newsglobal.id (Batanghari/Jambi) – Persoalan tempat latihan yang menjadi problema di tubuh PSHT Desa Bajubang Laut, Kecamatan Muara Bulian dengan PSHT Desa Simpang Terusan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, menjadikan kedua organisasi ini harus duduk bersama, guna mencari solusi terbaik demi tetap menjaga keutuhan dan kesatuan di tubuh kedua organisasi tersebut.
Mediasi kedua Organisasi Setia Hati Bajubang Laut dan Simpang Terusan, digelar di ruang pola kantor Kesbangpol Kabupaten Batanghari, Senin (11/10/2021).
Hadir pada mediasi itu, Asisten II Setda Batanghari, M. Raifa’I, SP., ME., Kakan Kesbangpol Ansori SP, Kabag Ops Polres Batanghari, H Abdul Roni, dan masing masing perwakilan dari kedua organisasi PSHT, serta Kapolsek Pasar Muara Bulian.
Berdasarkan keterangan yang di sampaikan oleh ketua PSHT, Desa Simpang Terusan, Sugianto, cabang PSHT Sridadi di klaim merupakan basis PSHT, Setia Hati Simpang Terusan.
Hal ini ujar Sugianto, sudah lama menjadi bahan pertimbangan kalau PSHT beda kepemimpinan sudah pasti akan terjadi gesekan.
Sebelumnya ia meminta kepada pengurus PSHT Desa Bajubang Laut agar kegiatan latihan di Sridadi di tunda terlebih dahulu, tapi kelihatan tidak di indahkan sama sekali.
Ketua PSHT Desa Bajubang Laut, Sauri, dengan tegas menyampaikan semuanya mempunyai kewajiban cabang untuk latihan di mana saja.
“Petunjuk dari pimpinan Pusat di Madiun, tidak ada persoalan mau latihan di mana, apa lagi termasuk dalam zona sendiri. Mari kita buka tempat latihan seluas luasnya,” ujar Sauri.
Persoalannya apa, kalau kami membuka latihan di Sridadi, perpecahan juga tidak kami inginkan. Mari kita bersatu,” tegas Sauri.
Aisten II Setda Batanghari meminta agar persoalan ini segera di selesaikan, jangan menimbulkan hal hal yang tidak di inginkan. “Hari ini mari kita selesaikan secara baik dengan azas kekeluargaan,” ujar Rifai’i.
Di samping itu, Kabag Ops Polres Batanghari menegaskan tidak ada larangan untuk melaksanakan latihan di Sridadi, karena tidak ada aturan yang melarangnya.
Kabag Ops juga menyampaikan apa bila ada yang melakukan kegiatan melanggar ketentuan maka akan berhadapan dengan hukum.
“Saya berharap pengurus PSHT yang bisa memutuskan, dengan membentuk atlit, jangan sampai kehilangan induk. Semoga keputusan hari ini dapat di pahami semua pihak,” tutupnya.
Jurnalis : Anto